Kamis, 20 November 2008

Potret mahasiswa

Kampus atau universitas kini tidak lebih dari sebuah pabrik pencetak ijazah semata. Pendidikan telah menjadi komoditi. Komodifikasi pendidikan. Bahkan mungkin hampir-hampir tidak ada lagi sisa-sisa pendidikan di kampus.

Yang tersisa hanyalah dosen-dosen bergaji kecil yang ngobjek ke sana ke mari. Mengajar hanya dengan waktu sisa sepulang dari kantor atau memang sengaja membolos dan curi-curi waktu dari kantor untuk mengajar. Kata-kata mereka lebih mirip kaset rusak yang disetel berulang-ulang. Kata-kata yang sama, kalimat yang sama, diulang-ulang dikelas yang berbeda. Membacakan ulang apa yang ditulis di buku-buku. Atau sekedar menceritakan dirinya sendiri di depan kelas. Tidak ada bedanya mengajar dengan beronani jiwa.

Yang tersisa adalah para mahasiswa dan mahasiswi yang berdandan lebih seperti mau ke mall bukannya ke kampus. Belum lagi tingkah laku mereka yang sulit rasanya untuk mengkategorikan mereka sebagai ’yang terpelajar’. Jangan tanya mereka tentang literatur perkuliahan. Tidak ada buku dalam tas. Isinya hanyalah alat make-up, handphone, dan mungkin kondom.

Dan pada nantinya merekalah yang disebut manusia intelek lulusan dari universitas inilah, universitas itulah..padahal semua kosong, ibarat sarang kepompong yang telah di tinggalkan kupu-kupu, sehingga mereka hanya bisa jual tampang bukan jual pengetahuan..dan akibat merekalah segelintir mahasiswa yang benar benar memiliki kemampuan terhambat maju karena nama buruk yang telah tercitra sebelumnya oleh mahasiswa ini.

Ayoo mahasiswa berubahlah...!!!!!ke arah yang lebih baik tentunya....

Post by : abenk ( oto 2001 )

1 komentar:

  1. ya beitulah mahasiswa kini, kalau ditanya mana banyak koleksi buku dengan baju, maka sang mahasiswa akan bilang lebih banyak koleksi baju dibanding buku, sungguh ironis. salam kenal dari monalisa, mantan mahasiswa.

    BalasHapus